CUREAHH: Pengepul Jelantah / Minyak Goreng Bekas

logo cureahh

Bahaya Minyak Jelantah: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Ekosistem

Table of Contents

Minyak jelantah dapat menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan dan ekosistem. Penggunaan minyak jelantah yang berulang kali dalam proses penggorengan dapat menghasilkan senyawa beracun yang berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular dan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Selain itu, pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dapat mencemari lingkungan dengan mengotori saluran air dan mengganggu ekosistem perairan.

Pencemaran ini bisa menyebabkan kerusakan pada habitat hidup bagi berbagai spesies dan menimbulkan efek negatif pada rantai makanan di ekosistem tersebut. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif minyak jelantah serta menerapkan praktik pengelolaan yang lebih bertanggung jawab dalam penggunaannya.

bahaya minyak jelantah

bahaya minyak jelantah bagi Kesehatan

Menurut laporan “Oilseeds and Products Annual 2022”, konsumsi minyak goreng di Indonesia mencapai 16,6 juta ton. Namun, masih banyak yang menggunakan minyak jelantah secara berulang, dengan beberapa kasus penggunaannya hingga tak tersisa. Sayangnya, kebiasaan ini membawa risiko bagi kesehatan.

  • Risiko Kesehatan: Penggunaan minyak jelantah secara berulang dapat meningkatkan risiko kanker, obesitas, infeksi bakteri, serta penyakit degeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer. Kadar kolesterol dan penumpukan lemak dalam tubuh juga dapat meningkat.

Dampak Lingkungan dan Ancaman Minyak Jelantah

Menurut penelitian oleh Traction Energy Asia dan TNP2K pada tahun 2021, masyarakat membuang sekitar 80,52% minyak jelantah begitu saja, yang berdampak serius bagi lingkungan sekitar. Salah satu dampaknya adalah pencemaran saluran air karena minyak jelantah yang dibuang dapat menyumbat saluran air dan membentuk gumpalan sampah yang merusak.

Selain itu, pembuangan minyak juga menyebabkan kerusakan kualitas tanah dan air dengan minyak yang meresap ke tanah, menjadikannya keras dan mengurangi kesuburan, serta mempengaruhi negatif kualitas air. Minyak yang mencapai sungai, danau, atau laut juga akan menyebabkan pencemaran di perairan tersebut, dengan mengapung di permukaan air, menghalangi masuknya sinar matahari, dan mengurangi kadar oksigen yang diperlukan oleh biota laut.

Langkah-Langkah Preventif

Untuk mengurangi dampak negatif dari ancaman minyak jelantah, harus di lakukan langkah langkah preventif sebagai berikut:

Penggunaan yang Bijaksana

Hindari penggunaan minyak jelantah secara berulang. Sebisa mungkin, gunakan minyak jelantah hanya untuk satu kali penggorengan.

Pengelolaan Limbah

Edukasikan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah yang tepat. Ajarkan cara mengumpulkan minyak bekas dan mengirimkannya ke tempat daur ulang yang terpercaya.

Penggunaan Alternatif

Cari alternatif pengganti minyak jelantah yang ramah lingkungan, seperti minyak kelapa atau minyak nabati lainnya yang lebih mudah terurai.

Peran Pemerintah dan Industri

Pemerintah dan industri makanan juga memiliki peran penting dalam mengurangi dampak negatif minyak jelantah, contohnya:

bahaya minyak jelantah: Regulasi yang Ketat

Pemerintah harus menerapkan regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan dan pembuangan minyak jelantah. Ini melibatkan pengawasan terhadap industri makanan dan restoran untuk memastikan penggunaan minyak jelantah yang aman dan bertanggung jawab.

Pendidikan dan Kampanye

Industri makanan dapat mengadakan kampanye edukasi kepada konsumen tentang bahaya penggunaan minyak jelantah secara berlebihan dan pentingnya pengelolaan limbah yang benar.

Solusi Ancaman Minyak Jelantah

Pengelolaan limbah minyak jelantah yang tepat menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Tim Cureahh secara aktif menjemput minyak jelantah dari rumah tangga di area Jabodetabek untuk didaur ulang.